Pantauan
Kantor
Berita Politik RMOL, sebuah surat diberikan Ketua Persaudaraan
Alumni (PA) 212, Slamet Marif kepada perwakilan Kedubes India. Hal itu
terwujud usai pihaknya bernegosiasi kepada Kapolres Metro Jakarta
Selatan, Kombes Budi Sartono untuk menjembatani.
Pertemuan pun
terjadi di depan gerbang masuk Kedubes India. Di hadapan perwakilan
Dubes India, Slamet Marif meminta agar surat dari massa aksi disampaikan
kepada Dubes India.
"Pertama ini ada surat. Sebetulnya ini ingin
kita sampaikan ke Duta Besar (India) langsung. Tapi kami juga
menghargai kebijakan dari sini. Kami tahu hukum, kami tahu aturan," ucap
Slamet Marif.
Surat tersebut, kata Slamet harus disampaikan
kepada Dubes India menanggapi peristiwa penyiksaan umat Islam di India.
"Tolong disampaikan amanat. Ini amanat bukan dari kita, dari umat muslim
di Indonesia. Tolong disampaikan betul-betul," tegasnya.
Slamet
pun memberikan waktu selama satu minggu agar Dubes India untuk merespons
surat tersebut dengan tujuan agar bisa bertemu membahas peristiwa yang
terjadi di Indonesia.
"Kami minta dalam satu minggu ini delegasi
kami diundang untuk bertemu dengan Dubes. Saya kasih waktu sampai dengan
Jumat depan. Kalau surat enggak ada, berarti Jumat depan kami pasti
turun (kembali gelar aksi)," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: