Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Parliamentary Treshold 7 Persen Terlalu Tinggi, Bikin Angka Golput Naik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Selasa, 10 Maret 2020, 10:30 WIB
<i>Parliamentary Treshold</i> 7 Persen Terlalu Tinggi, Bikin Angka Golput Naik
Analis politik Universitas Islam Syech Yusuf Tangerang, Adib Miftahul/Net
rmol news logo Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, sepakat dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, untuk mengusulkan ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) dinaikkan menjadi 7 persen. Sedangkan, Presidential Threshold tetap 20 persen.

Melihat kesepakatan dua pimpinan parpol tersebut, analis politik Universitas Islam Syech Yusuf Tangerang, Adib Miftahul berpendapat, menaikkan PT dari 4 ke 7 persen bisa berdampak terhadap angka partisipasi pemilih.

“Karena pemilih kadang tak mau melihat parpol dan figur itu-itu saja. Ketika pemilih disuguhkan demikian, lebih memilih golput,” kata Adib Miftahul kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (10/3).

Pada akhirnya, lanjut Adib Miftahul, ambang batas parlemen yang menentukan ialah pemilih. Masuk tidak partai politik ke Parlemen ditentukan oleh suara pemilih.

“Jadi kasih kesempatan parpol kecil, hadirkan pilihan. Toh pemilih sudah cerdas,” ujarnya.

Di sisi lain, Adib Miftahul melihat wacana naiknya PT menjadi 7 persen ini adalah dalam rangka hegemoni parpol besar. Hal itu bukan tanpa alasan. Mengingat dalam Pemilu 2019 kemarin, Nasdem dan Golkar mendapat suara lebih dari 7 persen.

“Kalau tak mencapai itu? Emang berani? Jadi saya kira PT cukuplah segitu (4 persen seperti Pemilu 2019),” sindir Adib Miftahul. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA