Pasien kasus tersebut diidentifikasi sebagai warga negara Inggris yang masuk ke Bali pada tanggal 29 Februari 2020 dan menunjukkan gejala pada tanggal 3 Maret.
Pasien tersebut meninggal dalam perawatan di RSUP Sanglah. Namun demikian, Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto menyebut Covid-19 bukan penyebab utama pasien meninggal.
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menilai kematian WN Inggris ini harus jadi pelajaran bagi pemerintah. Artinya, pemerintah jangan sampai abai pada pengawasan di pintu masuk Indonesia.
“Jika memang kemampuan dan alat kita tak memadai memeriksa dan mendeteksi orang di bandara, tutup aja pintu masuk Indonesia untuk sementara. Ketimbang bobol begini,†terangnya.
Baginya, insiden ini merupakan tanda pemerintah gagap menghadapi corona. Tidak ada sinkronisasi antara pusat dan daerah dalam menangani pasien corona.
“Jadi lebih baik pintu masuk ke Indonesia tutup aja dulu. Fokus saja tangani Corona yang di dalam. Nanti kalau siap buka lagi,†sarannya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: