Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Meski Masih Populer, Prabowo Sulit Menang Jika Kembali Maju Di Pilpres 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Sabtu, 14 Maret 2020, 01:04 WIB
Meski Masih Populer, Prabowo Sulit Menang Jika Kembali Maju Di Pilpres 2024
Pemaparan hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO)/RMOL
rmol news logo Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto diprediksi akan kembli tumbang jika kembali maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal itu berdasarkan hasil Survei Nasional yang diselenggarakan oleh Indonesia Political Opinion (IPO) yang dilakukan 10-31 Januari 2020. Menurut Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, perolehan suara Prabowo pada Pilpres 2019 telah mengalami penurunan dibanding Pilpres 2014.

"Sejak 2019 sampai 2020, bahkan di awal 100 hari pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, trennya menurun. Jadi kalau dilanjutkan, maka lebih besar potensinya untuk kalah dibandingkan yang menang," ucap Dedi Kurnia Syah saat memaparkan hasil Survei Nasional dengan tema 'Political Outlook 2024: Regenerasi Elit Politik Nasional Indonesia Masa Depan' di D'Consulate Resto & Lounge di Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/3).

Dari hasil survei tersebut, sebanyak 64,5 persen responden meyakini Prabowo Subianto akan kalah. Sedangkan peluang kemenangannya hanya sebesar 16,4 persen. Responden yang ragu atas kemenangan Prabowo sebesar 9,2 persen.

Selain itu, Prabowo Subianto juga masuk ke dalam klaster tokoh lama bersama dengan Mahfud MD, Hidayat Nurwahid, Muhaimin Iskandar, Hatta Rajasa, Sri Mulyani, dan Bambang Soesatyo alias Bamsoet.

Walaupun diprediksi akan kalah jika maju di Pilpres 2024, Prabowo memiliki nilai popularitas tertinggi dari klaster tokoh lama tersebut. Prabowo meraup angka sebesar 92,0 persen.

Prediksi kekalahan tersebut, kata Dedi lantaran masyarakat Indonesia lebih condong akan memiliki tokoh-tokoh muda seperti Sandiaga Salahuddin Uno, Anies Baswedan, hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Tren empiris 2014 mengarah pada tokoh-tokoh dengan performa baru, kondisi ini memungkinkan menjadi titik akhir petualangan politik elektoral Prabowo Subianto. Jika mendapat pasangan politik dari Parpol terkuat sekalipun, Prabowo tetap berpeluang kalah dibanding menang. Jika takdir memenangkan, Prabowo akan sangat bekerja keras," pungkas Dedi.

Survei ini melibatkan 1.600 responden di 27 Provinsi di Indonesia menggunakan metode purposive sampling dengan tingkat kepercayaan sebesar 97 persen. Margin of error 4,5 persen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA