Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Legislator Gerindra: Fasilitas Ruang Isolasi Corona Di RSUD Lahat Belum Penuhi Standar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 17 Maret 2020, 16:50 WIB
Legislator Gerindra: Fasilitas Ruang Isolasi Corona Di RSUD Lahat Belum Penuhi Standar
Anggota Komisi IX DPR RI Sri Meliyana (kiri)/Net
rmol news logo Anggota Komisi IX DPR RI Sri Meliyana melihat langsung kondisi fasilitas dan kesiapan RSUD Lahat sebagai rumah sakit yang ditetapkan sebagai rujukan pasien terdampak virus corona (Covid-19).

Legislator Partai Gerindra itu disambut langsung Dirut RSUD Lahat, Erlinda beserta staf, sekaligus menunjukkan tempat yang disiapkan sebagai ruang isolasi pasien corona, Selasa (17/3).

Sri Meliyana mendengarkan dan menyaksikan langsung kesiapan RSUD Lahat sebagai rumah sakit rujukan. Hasilnya, memang saat ini RSUD Lahat belum memenuhi standar dalam kelengkapan baik fasilitas maupun Alat Pelindung Diri (APD).

Saat ini medis yang disiapkan oleh RSUD Lahat untuk menangani pasien corona hanya lima orang yang terlatih dengan stock APD hanya 20 buah. Padahal, dalam penanganan pasien virus mematikan itu, APD digunakan hanya untuk satu kali pakai.

Namun, Sri Meliyana memaklumi kondisi yang ada. Karena sifat penunjukan RSUD Lahat sebagai rujukan bersifat darurat.

"Landasan ditunjuknya RSUD Lahat sebagai rumah sakit rujukan kemungkinan besar karena RSUD Lahat pernah menjadi tempat penanganan virus flu burung beberapa waktu dahulu. Jadi kalau pihak RSUD Lahat saat ini menolak jika ada pasien Covid-19 dirujuk, itu merupakan keputusan tepat. Karena memang untuk fasilitas dan peralatan belum memenuhi standar," ujar Sri Meliyana.

Dari itu, Sri Meliyana berharap dengan segala kekurangan RSUD Lahat saat ini, sesegera mungkin mengusulkan perlengkapan dengan standar WHO.

"Upayakan agar pelaksana yang ditraining ditambah jumlahnya dengan mengetahui bagaimana SOP menerima pasien corona. Untuk pandemik yang saat ini sudah menjadi bencana nasional harusnya minta ke anggaran bencana bukan dana kesehatan. Selain itu pasien corona ditanggung oleh negara. Jadi tidak usah memikirkan biaya, klaim rumah sakit dalam penanganan kasus ini ke negara nantinya," tuturnya.

Dalam pertemuan Sri Meliyana bersama dirut juga melihat langsung Ruang 103 di kelas VIP yang secara tempat memang lebih layak. Memang, RSUD Lahat perlu ruang isolasi permanen. Untuk itu, Sri Meliyana akan menjadikan prioritas dan mendorong apa saja usulan RSUD Lahat ke pusat.

Ketidaksiapan RSUD Lahat saat ini juga dibenarkan oleh Erlinda selaku dirut. Apalagi belum lama ini Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera-Selatan bersama dokter dari RSMH Palembang sudah meninjau langsung RSUD Lahat.

"Jadi memang benar beberapa waktu lalu Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan bersama dokter dari RSMH Palembang sudah mengecek ruang isolasi dan dinyatakan memang belum layak. Karena masih dibutuhkan perlengkapan dan alat. Dari itu permasalahan ini akan segera dibenahi dan termasuk alat-alat akan dikirim hari ini," ungkap Erlinda.

Sri Meliyan dan Erlinda mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan. Penggunaan masker upayakan hanya yang sakit, agar perputaran penjualan masker normal dan tidak menumpuk di orang-orang tertentu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA