Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Akhirnya, Menkes Terawan Minta Maaf Ke PPNI Atas Perkataan Jubir Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Kamis, 19 Maret 2020, 21:39 WIB
Akhirnya, Menkes Terawan Minta Maaf Ke PPNI Atas Perkataan Jubir Covid-19
Terawan Agus Putranto/Net
rmol news logo Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Permohonan maaf itu disampaikan Menkes Terawan melalui surat resmi yang dikirim ke DPP PPNI hari ini, Kamis (19/3).

Dalam salinan surat yang diterima Kantor Berita Politik RMOL yang dibagikan Ketua Umum DPP PPNI, Harif Fadilah, surat tersebut berlogo resmi Menkes dengan nomor surat UM.01.05/Menkes/207/2020 tertanggal 19 Maret 2020 dan ditandatangani langsung oleh Menkes Terawan.

Surat tersebut berisi permohonan maaf atas pernyataan Direktur Jenderal (Dirjen) P2P Kemenkes yang juga berstatus sebagai Jurubicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto. Hal itu juga merupakan respons dari surat keberatan yang sebelumnya dikirim DPP PPNI kepada Menkes dan ditembuskan ke Presiden.

"Bersama ini saya selaku Menteri Kesehatan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kalimat yang terucap oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan pada sebuah video yang diunggah di channel Youtube Deddy Corbuzier tertanggal 17 Maret 2020 berjudul "Saya Emosi!! Ternyata Benar RS Menolak Pasien Corona!"," ucap Menkes Terawan dalam surat permohonan maafnya.

Permintaan maaf tersebut pun diapresiasi Harif Fadilah. Ia menilai Menkes Terawan sudah mengerti atas keberatan yang dirasakan oleh perawat di Indonesia.

"Pasti (Ahmad Yurianto) sudah ditegur, karena kita tembuskan ke Presiden dan disampaikan ke Jubir Presiden serta anggota KSP. Yang penting sudah ada pengertian," kata Harif Fadilah kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu.

Diberitakan sebelumnya, DPP PPNI menuntut permintaan maaf secara terbuka dari Direktorat Jenderal P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Ahmad Yurianto.

Desakan itu merupakan respons setelah Yurianto menyampaikan perkataan yang dinilai melukai profesi keperawatan.

Dalam surat tersebut, PPNI menyayangkan pernyataan Ahmad Yurianto saat menjadi narasumber di akun YouTube Dedy Corbuzier yang menyebut bahwa rumah sakit sebagai ladang bisnis semacam hotel yang room boy-nya perawat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA