Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Krisis Ekonomi Dan Serangan Corona, Dengan Segala Hormat, Rizal Ramli Tolong Pimpin Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Jumat, 20 Maret 2020, 10:45 WIB
Krisis Ekonomi Dan Serangan Corona, Dengan Segala Hormat, Rizal Ramli Tolong Pimpin Indonesia
Ekonom senior, DR. Rizal Ramli/Net
rmol news logo Kondisi perekonomian Indonesia tengah carut marut. Di tengah wabah Covid-19, laju nilai tukar rupiah secara meyakinkan anjlok dalam beberapa pekan terakhir dan telah menembus angka Rp 16.000 per dolar AS, lebih parah ketimbang saat reformasi 1998.

Utang Indonesia juga membengkak. Tercatat per Februari 2020, utang Indonesia sebesar Rp 4.948,18 triliun.

Di satu sisi, tidak ada kerja tim ekonomi yang efeknya terasa bagi pemulihan ekonomi. Bahkan di periode kedua, Presiden Joko Widodo masih konsisten menyalahkan faktor eksternal, seperti perang dagang Amerika Serikat dan China serta dampak corona sebagai alasan ekonomi lesu. Sementara di internal, pemerintahan Jokowi tidak melakukan terobosan berarti.

Laju ekonomi yang berada di angka 4 persen pada penghujung tahun 2019 diprediksi akan semakin nyungsep di tahun ini.

Atas alasan itu semua, aktivis dari Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Adamsyah Wahab menilai Indonesia butuh pergantian pemimpin. Dibutuhkan pemimpin yang mampu membuat Indonesia bangkit dengan berbagai terobosan yang dimiliki.

Salah satu nama yang disodorkan adalah Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), DR. Rizal Ramli. Menurutnya, kelas ekonom senior itu bukan lagi Menteri Keuangan atau Menteri Perekonomian lagi, melainkan sudah layak jadi pemimpin di negeri ini.

“Bang Rizal Ramli dengan segala hormat. Saatnya abang pimpin Indonesia yang mandiri. Pimpin kami Bang!” ujarnya kepada redaksi, Jumat (20/3).

Pernyataan Adamsyah Wahab cukup beralasan. Pasalnya, kecerdasan Rizal Ramli pernah teruji saat mengatasi krisis yang terjadi di masa transisi. Di era Gus Dur, jurus Rizal Ramli terbukti ampuh membangkitkan ekonomi dari yang sebelumnya minus 3 persen menjadi 4,5 persen, atau terdongkrak 7 persen.

Rizal Ramli juga berhasil memberi catatan baik di era Gus Dur dengan menurunkan angka kemiskinan hingga 5,5 persen.

Khusus untuk masalah utang, Rizal Ramli punya terobosan yang jitu kala itu, yaitu dengan melakukan barter. Tepatnya saat utang ke pemerintah Jerman dibarter dengan ratusan ribu hektar lahan untuk konservasi di Kalimantan. Sementara utang ke Kuwait dipotong bunga mahal dengan bunga murah.

Tak ayal utang Indonesia kala itu turut hingga 4,5 miliar dolar AS. Uniknya lagi, di saat utang turun, laju ekonomi kala itu justru naik. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA