Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Slogan Kerja Tanpa Berpikir Buktikan Negara Ini Dikelola Dengan Anomali

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Jumat, 20 Maret 2020, 11:43 WIB
Slogan Kerja Tanpa Berpikir Buktikan Negara Ini Dikelola Dengan Anomali
Presiden Joko Widodo/Net
rmol news logo Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyesalkan banyaknya masyarakat plesiran di tengah wabah virus corona baru atau Covid-19 seolah menjadi anomali. Pasalnya di satu sisi, pemerintah tengah menggairahkan pariwisata dengan memberi insentif diskon tiket pesawat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah meminta Presiden Joko Widodo dan Menteri Pariwisata Wishnutama memperbaiki gaya komunikasi. Jangan sampai ada lagi blunder yang justru terkesan menyalahkan masyarakat.

Sebab, hal itu akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin menurun.

"Semakin terlihat buruk komunikasi Presiden, sekaligus menandai tidak sigapnya Menteri Pariwisata, kondisi ini bisa mempengaruhi kepercayaan publik pada pemerintah.Terutama soal tata kelola pemerintahan," katanya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (20/3).

Menurutnya, Jokowi harus memikirkan lebih matang perencanaan dalam mencegah sebaran wabah Covid-19. Pemerintah tidak boleh asal ngomong tanpa memikirkan efek dari apa yang disampaikan ke publik.

Pengamat politik jebolan Universitas Telkom ini lantas menyinggung slogan Jokowi, “Kerja, Kerja, Kerja”. Baginya slogan itu akan menjadi berbahaya seperti saat ini jika tidak dibarengi dengan proses berpikir yang matang.

"Jokowi sangat lemah dalam perencanaan. Slogan kerja saja tanpa berpikir, membuktikan negara ini dikelola dengan anomali," demikian Dedi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA