Peneliti senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata menilai Presiden Joko Widodo harus bisa menebus dosa kepada rakyat Indonesia atas lambannya mencegah penyebaran virus corona.
“Untuk menebus dosa, ada baiknya pemerintah menggerakan militer, Polri, Satpol PP, organisasi mirip-mirip semi paramiliter seperti Menwa, Pramuka, Kokam dan lainnya, dilatih untuk memproduksi massal masker dan hand sanitizer," ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (20/3).
Hal itu, kata lulusan Magister Universitas Sains Malaysia ini, perlu segera dilakukan pemerintah pusat lantaran masker sudah semakin hilang di pasaran.
"Karena masker sudah hilang dari pasar, maka perlu mitigasi untuk pembuatan masker massal. Tentu saja saat pembuatannya harus dalam pengawasan tenaga medis profesional," jelasnya
Setelah itu, kata Dian Permata, pemerintah juga diharapkan untuk melanjutkan pembuatan hand sanitizer yang juga sudah semakin sulit di pasaran dengan cara yang sama, yakni melibatkan elemen masyarakat maupun unsur TNI-Polri dan lainnya dalam pengawasan medis profesional.
"Setelah dua tahapan itu selesai, maka mereka dikerahkan untuk pembuatan disinfektan dan melakukan penyemprotan massal di fasos (fasilitas sosial) dan fasum (fasilitas umum). Di sinilah kawin antara pemerintah dan pelibatan partisipasi masyarakat," kata Dian.
Hal itu harus dilakukan pemerintah pusat agar masyarakat benar-benar merasakan kehadiran pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Corona yang sudah terlanjur menyebar.
"Dengan begitu, masyarakat akan merasakan bahwa pemerintah hadir dalam menangani Covid-19," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: