Pasalnya, anjloknya nilai tukar rupiah yang diiringi ambruknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan turunnya harga minyak dunia akan berdampak serius jika tidak segera disikapi pemerintah.
Begitu kata Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dalam keterangan persnya yang diterima redaksi, Jumat (20/3).
"Rumuskan dan jalankan kebijakan serta tindakan pemerintah untuk menanggulangi gejolak ekonomi yang serius saat ini," kata AHY.
Putera sulung Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono ini menyatakan, imbauan pemerintah untuk menjaga jarak sosial itu sedikit banyaknya berpotensi menurunkan permintaan, produksi dan juga stok komoditas barang.
"Belum lagi ditambah oleh tekanan pasar modal (IHSG), tekanan depresiasi rupiah, penurunan harga minyak global, serta potensi
capital outflow secara besar-besaran," kata AHY.
Atas dasar itu, lanjutnya, pemerintah perlu memepertimbangkan relaksasi dan restrukturisasi kredit, terutama di kalangan pelaku Usaha Minimum Kecil Menengah (UMKM).
"Tujuannya adalah untuk memberikan kelonggaran kepada para pelaku UMKM tersebut dalam membayar kredit di tengah pelambatan ekonomi yang parah," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: