Jika Jokowi gagal tangani Covid-19, reformasi seperti 1998 bisa terjadi sekalipun nilai tukar rupiah yang anjlok dan krisis ekonomi tidak ada.
Begitu kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/3).
"Tanpa ada penurunan nilai tukar rupiah yang bisa saja sebabkan krisis ekonomi, reformasi tetap saja bisa dimulai jika tingkat kepercayaan publik pada pemerintah turun drastis," ujarnya.
Sehingga, pemerintahan Presiden Jokowi harus tetap menjaga kepercayaan publik dibanding membanggakan telah melakukan membeli obat ke China dalam menangani wabah corona.
“Kepercayaan publik harus dijaga benar dengan bekerja sungguh-sungguh, bukan soal berhasil atau tidak obat yang dibeli, tapi soal tampak tidaknya kesungguhan pemerintah menangani wabah ini," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: