Begitu tegas Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto usai melakukan peninjauan Wisma Atlet Kemayoran bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Doni Monardo, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Jadi rumah sakit yang berkelebihan tapi keluhannya ringan, gejalanya ringan sebenarnya tak perlu di rumah sakit, bisa digeserkan ke sini," ujar Menkes Terawan Agus Putranto kepada wartawan di Tower 1 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3).
Dengan demikian, sambung Terawan, rumah sakit utama bisa lebih fokus menangani pasien positif Covid-19 dengan kondisi yang berat.
Sementara Wisma Atlet menampung orang yang bukan sakit berat, tapi sakit ringan yang membutuhkan perawatan. Nantinya akan ada klasifikasi untuk kadar sakit yang diderita pasien. Jika kadarnya ringan dan tidak bisa mengisolasi diri, maka yang bersangkutan bisa melakukan di Wisma Atlet.
“Kami menyiapkan ribuan kamar untuk melakukan melewati ini dengan baik. Yang kondisinya ringan dan terjadi di Rumah Sakit bisa didorong ke Wisma Atlet," tekannya lagi.
Di Wisma Atlet sendiri, tim Gugus Tugas Covid-19 telah menyiapkan empat tower. Tower 1 untuk tim gugus tugas yang terdiri dari TNI-Polri, BNPB dan relawan. Kemudian ada Tower 3 untuk dokter dan medis. Selanjutnya, Tower 6 dan 7 untuk pasien positif bergejala ringan.
RS Darurat khusus Covid-19 ini direncanakan akan beroperasi pada Senin (23/3) besok. Sebelumnya juga akan dilakukan gladi bersih pada Minggu (22/3) malam ini sebelum beroperasi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat yang disulap sebagai Rumah Sakit (RS) Darurat Khusus Covid-19 ternyata difokuskan bagi pasien bergejala ringan. 
BERITA TERKAIT: