Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PDIP Jatim Pilih Teleconference Untuk Umumkan Rekomendasi Di Pilkada Surabaya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Selasa, 24 Maret 2020, 08:53 WIB
PDIP Jatim Pilih <i>Teleconference</i> Untuk Umumkan Rekomendasi Di Pilkada Surabaya
Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi, didampingi Wisnu Sakti Buana/RMOLJatim
rmol news logo Pandemik virus Corona membuat banyak rencana masyarakat yang harus diubah. Termasuk rencana pengumumnan rekomendasi Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Jawa Timur terkait rekomendasi mereka di Pilkada Surabaya 2020.

Menurut Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Kusnadi, pandemik corona berdampak terhadap pengumuman rekomendasi bakal calon Pilkada Serentak 2020. Pengrucutan nama melalui rapat pleno nantinya dilakukan melalui teleconference.

“Iya begitu, jadi disampaikan tidak lagi ke Jakarta, rekomendasi melalui teleconference agar kondisi lebih transparan,” kata Kusnadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai melaporkan situasi kondisi pandemik virus Covid-19 dari internal partai di kantor DPD PDIP Jatim, Senin (23/3).

Dalam Pilkada sebelumnya, rekomendasi bakal calon yang diusung oleh partai berlambang kepala banteng moncong putih diumumkan di Jakarta.

“Biasanya saya, Sekretaris, dan Ketua-Ketua Badan Pemenangan Pemilu harus ke sana (DPP). Tapi dengan teleconference ini jadi lebih terbuka,” terang Ketua DPRD Jatim ini.

Dengan begitu, transparansi dan hasil rekomendasi bisa diketahui bersama.

“Saya pikir ini bagus karena kita bisa mendengar, proses terbuka sehingga tidak ada prasangka-prasangka di internal,” ungkap Kusnadi.

Diketahui, dari proses rekomendasi Pilkada Serentak 2020, DPD PDIP Jatim sudah mengusulkan 12 wilayah yang akan menjadi target pemenangan.

Empat wilayah di antaranya sudah diturunkan. Kota Surabaya termasuk yang belum diumumkan siapa bakal calon yang diusung.

“Iya Surabaya belum ada kabar. Ini melihat kondisi dan dinamika yang ada,” kata Kusnadi.

Kusnadi menerangkan, DPP melalui Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) sedianya menargetkan rekomendasi seluruh bakal calon harus sudah turun enam bulan sebelum pencoblosan.

Pasalnya, dari rentang waktu tersebut dinilai efektif bagi pasangan calon yang diusung untuk melakukan sosialisasi.

“Terlebih melihat perkembangan dan dinamika di lapangan,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA