Peneliti senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata menilai, anggota DPR tidak memiliki rasa empati terhadap rakyat Indonesia.
Apalagi, rapid test tersebut sangat dibutuhkan oleh tim medis maupun rakyat Indonesia yang kini masih banyak masyarakat yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) belum dilakukan pengecekan menggunakan rapid test.
"Wahai 'Yang Mulia', berempati lah kalian," ucap Dian Permata kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (24/3).
Kata mantan Ketua Pijar Jakarta 1999 ini, fasilitas negara yang digunakan oleh DPR yakni rapid test merupakan fasilitas yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia.
"Tepikan segala fasilitas negara yang kalian dapatkan demi anak negeri yang lebih membutuhkan. Apalagi jika alat itu dibeli pakai duit APBN. Nggak benar itu, nggak ada empati," tegas Dian Permata.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.