“Bukan waktunya saling menjatuhkan atau saling membully. Ayo bertanya pada diri sendiri “apa yang bisa saya lakukan untuk negeri?â€. Menyalakan lilin lebih baik daripada menyalahkan kegelapan,†begitu kata Adamas Belva Devara.
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule menilai apa yang dilakukan Adamas Belva Devara terlalu mudah sebagai seorang pejabat negara. Sebatas mengeluarkan kalimat bijak dan menyebarnya sebagai pesan. Tapi di satu sisi, katanya, tidak ada kerja nyata yang ditunjukkan.
Artinya, apa yang disampaikan Adamas Belva Devara sebenarnya juga bisa dilakukan oleh masyarakat yang lain.
“Kalau hanya bisa bikin kata-kata bijak, tanpa kejelasan kerja, kita-kita pun bisa,†tuturnya.
Ini berarti, sindir Iwan Sumule, setiap warga negara yang bisa membuat kata-kata bijak seperti pendiri Ruang Guru itu seharusnya juga mendapat besaram gaji yang sama.
“Kita-kita mestinya juga layak dapat Rp 51 juta/bulan seperti stafsus milenial. Iya ngggak sih?†katanya.
Ketua DPP Partai Gerindra ini lantas menajamkan sindirannya dengan ikut membuat kalimat bijak.
"Kesalahan yang paling besar bukanlah kegagalan, melainkan berhenti dan menyerah sebelum merasakan keberhasilan,†begitu kata-kata bijak buatan Iwan Sumule.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: