Ketimpangan angka tersebut, disebut-sebut sebagai akibat kurang tanggapnya Presiden Joko Widodo dalam melakukan langkah pencegahan sejak Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, China.
Pengurus MUI Pusat, Anton Tabah Digdoyo memandang tidak keliru jika melonjaknya angka pasien Covid-19 menjadi kesalahan Jokowi sebagai kepala negara.
"Buruknya kepemimpinan, berimbas pada lambannya respon taktis strategis krisis corona di beberapa pekan terakhir. Indonesia sekarang memiliki tingkat kematian tertinggi di dunia," kata Anton Tabah kepada redaksi, Kamis (26/3).
Anton Tabah mengaku sangat kecewa ketika Jokowi tidak mengindahkan saran Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan MUI yang meminta segera lakukan
lockdown untuk menekan penyebaran virus.
Terlebih, kata dia, saat negara sudah waspada dengan virus corona. Indonesia malah membuka akses masuk warga negara China.
"Namun Jokowi dan rezim ngotot tak akan ada
lockdown bahkan keluarkan kebijakan konyol WN China tetap bebas keluar masuk Indonesia demi investasi. Padahal China adalah sumber corona," jelasnya.
Dengan kondisi yang sudah terjadi, purnawirawan Polri ini meminta tanggungjawab pemerintah untuk bisa segera mengatasi penyebaran wabah Covid-19.
"Jokowi juga Maruf Amin harus tanggungjawab atas gagal merespon cepat kasus corona," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: