â€Kami akan mendorong untuk kepentingan dan penanggulangan dan perlawanan kita pada Covid 19, ethanol untuk kepentingan medis dan sosial supaya dibebaskan dari cukai,†kata Sarmuji saat memfasilitasi PT Molindo Raya Industrial Lawang memberikan bantuan ethanol 70 persen sebanyak 20 ribu liter kepada Pemprov Jatim, Kamis (26/3) seperti dikutip dari
Kantor Berita RMOL Jatim.
Selain itu untuk menjaga kelangsungan suplai bahan baku, Ketua DPD Golkar Jawa Timur itu meminta pemerintah menghentikan atau melarang ekspor bahan baku ethanol sementara waktu. Sebab, kondisi saat ini masyarakat berebut ethanol sebagai salah satu bahan untuk memerangi penyebaran Corona.
Menurut Sarmuji, harus ada jaminan pasokannya bahan baku tersedia dalam jumlah yang cukup. Jika tidak, maka ketersediaan ethanol akan terganggu.
“Kita akan desak pada pemerintah, supaya ekspor bahan baku untuk ethanol dibatasi atau dihentikan paling tidak dalam rangka penanggulangan Covid-19 ini,†tegas legislator yang merupakan alumni Universitas Jember ini.
Apalagi produksi ethanol di Jatim jumlahnya cukup banyak. “Enggak usah khawatir, Bu Gubernur tadi baru tahu kalau ethanol di Jatim itu produksinya banyak, jutaan liter,†tandasnya.
“Bu Gubernur tadi tanya: Kita cari ethanol susah. Ya sudah karena tidak tahu tempatnya. Alhamdulillah kita sambungkan, bukan hanya jualnya dimana tapi pabriknya tahu sekarang,†imbuh Sarmuji.
Gayung pun bersambut. Langkah Sarmuji ini mendapat dukungan dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya, usulan ini sama dengan kebijakan pemerintah untuk setop ekspor Alat Pelindung Diri (APD), karena kebutuhan dalam negeri sedang banyak.
“Jadi saya seiring dengan yang disampaikan Pak Sarmuji, untuk raw material ethanol misalnya, ini bisa setop sementara ekspornya agar pemenuhan kebutuhan ethanol dalam negeri bisa tercukupi,†kata Khofifah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: