Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (CESPELS), Ubedilah Badrun mengatakan, PAN pada tahun ini terlihat seperti Organisasi Masyarakat (Ormas) yang baru berdiri. Hal ini karena terjadinya konflik internal pada saat Kongres kemarin.
Bahkan, konflik internal tak hanya terjadi pada saat Kongres. Saat menentukan struktur kepengurusan PAN 2020-2025 pun terjadi hal yang sama.
Di mana Zulhas dinilai sengaja menyingkirkan Amien Rais dari struktur kepengurusan PAN.
Selain itu kata Ubedilah, di internal PAN dinilai masih terus dilanda problem. Dari 59 orang pengurus selain Dewan Kehormatan, Dewan Pakar, MPP, dan Mahkamah Partai, terdapat 10 persen yang dinilai para aktivisnya menjadi pengurus DPP PAN karena nepotisme anak Zulkifli Hasan.
"Ini tentu sangat disayangkan, mengingat PAN lahir justru karena salah satunya menolak nepotisme. Zulkifli Hasan perlu diingatkan soal ini," ucap Ubedilah Badrun kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (27/3).
Sambung Ubedilah, Zulhas seharusnya menghindari pola-pola nepotisme yang berdampak pada tidak sehatnya partai yang dipimpin Zulhas nantinya.
"Dalam perspektif demokrasi, pola-pola nepotisme menjadi salah satu faktor yang membuat partai politik tidak tumbuh sehat. Oleh karena itu, seharusnya partai seperti PAN konsisten menolak nepotisme," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: