Begitu kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (29/3).
Menurutnya, utang hanya akan menambah beban rakyat yang kini khawatir tertular Covid-19. Di mata Dedi, pinjaman uang kepada IMF tidak menjamin pagebluk Covid-19 akan cepat hilang dari Indonesia.
Rakyat, sambungnya, justru akan semakin terbebani dampak dari utang tersebut. Sebab, pemerintah dipastikan akan kembali memeras rakyat untuk menutupi segala utang dan bunga yang dilakukan rezim saat ini.
"Rakyat akan tertimpa dua hal besar jika Menkeu keukeuh mencari pinjaman. Pertama, tak terjamin bebas dari wabah. Kedua, dipastikan terbebani dampak utang membukit," ujarnya.
Dengan demikian, Sri Mulyani seharusnya mampu mengelola keuangan tanpa kembali berutang, jika benar-benar ingin membuktikan diri sebagai aset bangsa yang ahli di bidang keuangan.
“Seharusnya dia mampu mengelola keuangan yang ada tanpa kembali berutang, terlebih kondisi memaksa negara ini fokus total pada keselamatan warga, bukan pada uang yang tidak seberapa," pungkas Dedi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: