Dalam wawancara itu Syahganda diminta untuk menyampaikan pendapatnya mengenai langkah-langkah penanganan yang dilakukan pemerintah sejauh ini.
Pembicara lain dalam wawancara itu adalah Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian.
Dalam pernyataannya, Syahganda mengatakan, pemerintah masih kurang berhasil membangun kepercayaan di tengah publik terkait dengan penanganan Covid-19. Salah satu indikasinya, banyak anggota masyarakat yang secara sepihak menutup wilayah mereka kendati pemerintah belum menyatakan status karantina wilayah atau yang secara populer dikenal sebagai
lockdown.
Maka dari itu, menurut hemat Syahganda sebaiknya militer mengambil alih kepemimpinan di berbagai wilayah.
“Tanpa kepastian data ini, kita tidak bisa percaya pada pemerintah saja. Rakyat ini harus percaya kepada yang sifatnya itu lebih taktik, lebih cepat. Nah, kalau saya mengharapkan sekarang beberapa daerah sudah harus diambil alih oleh tentara,†ujar Syahganda.
“Dalam wawancara itu ada ungkapan saya bahwa "sekarang ini sebaiknya diambil tentara ituâ€. Lalu ada kata-kata saya, "tentara jangan tidur saja". Yang kata-kata ini dapat menimbulkan salah paham,†ujar Syahganda dalam keterangan kepada redaksi Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu, Minggu (29/3).
“Dalam semua rangkaian kalimat justru saya bermaksud mengatakan saatnya kepercayaan diberikan pada tentara. Artinya saya meletakkan kepercayaan yang tinggi pada tentara dalam situasi ini,†ujar Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle itu lagi.
“Dengan demikian saya berharap ungkapan saya secara keseluruhan menjadi acuan seluruh kata-kata saya. Dan mohon maaf untuk bagian "tidur" tersebut,†sambungnya lagi.
Syahganda menambahkan, dirinya meyakini tentara tidak tidur karena justru tentara terlibat dalam penanganan wabah ini. Hanya skala keterlibatan tentara yang seharusnya bisa lebih maksimal.
“Demikian klarifikasi ini saya haturkan kepada para TNI. Salam hormat,†demikian Syahganda.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: