Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sekjen PAN: Program Stimulus Ekonomi Indonesia Harus Masif Seperti Negara Tetangga

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Senin, 30 Maret 2020, 07:22 WIB
Sekjen PAN: Program Stimulus Ekonomi Indonesia Harus Masif Seperti Negara Tetangga
Sekjen PAN Eddy Soeparno (kiri)/Net
rmol news logo Program stimulus Indonesia harus lebih masif dan signifikan bagi dunia usaha. Stimulus ekonomi senilai Rp 158,2 triliun atau 0,9 persen dari PDB yang diberikan tidak akan signifikan dalam menggiatkan roda perekonomian di tengah wabah Covid-19.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu terang Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN Eddy Soeparno yang pernah berkecimpung di dunua perbankan dan keuangan internasional, kepada wartawan, Senin (30/3).

Dia lantas membandingkan dengan negara tetangga yang dengan besar-besaran menggelontorkan uang. Seperti paket stimulus Malaysia Rp 1.000 triliun (18 persen dari PDB), Singapura Rp 62 triliun (11 persen dari PDB) bahkan Thailand Rp 260 triliun (3 persen dari PDB).

“Jadi program stimulus berikutnya harus lebih masif dan signifikan agar mampu menjangkau masyarakat dan dunia usaha yang nyaris mati suri," jelasnya.

Eddy Soeparno mengurai bahwa masalah ekonomi yang dihadapi bukan sekadar mempertahankan daya beli masyarakat, tapi juga menyuntikkan likuiditas ke dunia usaha. Dengan begitu, perusahaan mampu mempertahankan pekerjanya dan mengurangi resiko PHK massal.

Wakil Ketua Komisi VII DPR ini menyebut bahwa elebaran defisit APBN di atas 3 persen tidak akan bisa dihindari. Ini lantaran rakyat butuh dana tunai untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga.

"Karena itu, pemberian bantuan tunai secara langsung kepada masyarakat perlu disegerakan dan pelaksanaannya harus mudah, tidak bertele-tele dan tepat sasaran," ujarnya.

Mantan Direktur Investasi Merrill Lynch untuk Asia Pasifik ini mengatakan bahwa resesi dan penciutan ekonomi nasional memang tidak bisa dihindari. Tapi tindakan cepat dengan meluncurkan paket stimulus yang masif, Indonesia bisa mereduksi dampaknya.

“Pilihan ini jauh lebih baik ketimbang risiko terjadinya krisis ekonomi dan krisis sosial yang tentu sulit untuk pulih kembali," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA