Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Digugat, Peran Media Massa Di Tengah Pandemi Corona

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 30 Maret 2020, 11:23 WIB
Digugat, Peran Media Massa Di Tengah Pandemi Corona
Ilustrasi/Net
rmol news logo   Media massa sebagai penyedia informasi dituntut untuk memberikan informasi yang tepat dan mengedepankan fakta. Di saat wabah virus corona ini misalnya, media mestinya dapat melihat apa yang perlu diketahui masyarakat.

Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut negara harus berperan dalam hal ini. Media perlu memberikan pendidikan kepada publik. Ia melihat media tidak tepat dalam menggunakan kebebasan.

Bukan informasi yang baik yang didapat publik tetapi sebaliknya.

"Negara kali ini harus 'memaksa' media melakukan pendidikan yang baik bagi publik... Penggunaan frekwensi dan kebebasan di ruang media harus digunakan untuk selamatkan keadaan, bukan untuk siaran2 konyol yang tidak sensitif dengan keadaan... ini khususnya buat tv non berita," katanya melalui cuitannya, Senin (30/3).

Ia menyoroti peran media yang mestinya memilih berita atau program yang tepat. Untuk saat ini pemberitaan atau tayangan difokuskan kepada hal-hal yang membangun. Media mestinya memberikan sajian acara yang mengandung unsur pendidikan, terutama saat-saat ini di mana sekolah tutup karena wabah corona dan anak-anak belajar dari rumah.

"Negara harus mendorong media agar lebih kreatif mengisi acara yang mengandung unsur pendidikan. Anak2 kita sedang di rumah karena sekolah mereka ditutup. Maka, acara2 pendidikan anak harusnya diperbanyak sebab tidak bisa dihindari TV akan jadi pilihan mengisi waktu."

Sebagai sumber informasi, yang pertama tentunya media massa tidak boleh melupakan kewajiban utamanya untuk mengedukasi masyarakat. Tidak hanya dengan memberikan data statistik korban COVID-19, edukasi yang dimaksud juga termasuk mengkomunikasikan penelitian dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Masyarakat perlu diberikan rasa optimis di antara kecemasan akibat wabah ini. Media perlu memberikan berita berimbang dengan tidak hanya menyebutkan angka kasus kematian tetapi juga kabar tentang jumlah pasien yang sembuh.

Sebelumnya, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof Wiku B. Adisasmito pernah mengungkapkan, bahwa ada tiga musuh besar yang sempat terlihat di awal penanganan wabah virus corona di tanah air, salah satunya adalah media.

"Tiga musuh besar; virusnya itu sendiri, ego sektoral, dan media massa. Hal semacam ini terjadi hampir di banyak negara yang mengalami wabah ini," katanya di Kantor BNPB, Jumat (27/3) malam.

Khusus media masuk kategori musuh besar bukan cuma karena sering salah kutip atau membuat judul berita yang bombastis atau clickbait.

Media menurut Wiku, terkadang dalam memberitakan isu pandemik corona ini karena kurang memahami persoalan lalu mencari narasumber pakar yang berbeda-beda disiplin ilmu dan kapasitasnya sehingga membingungkan masyarakat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA