Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi menjelaskan, apa pun Keputusan Pemerintah jika tidak disertai dukungan penuh dari rakyat maka kebijakan tersebut tidak akan berjalan maksimal.
"Wabah ini bisa kita lawan dengan efektif jika pemerintah dan rakyatnya bisa saling sinergi," ujar Ade kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (31/3).
Menurutnya, substansi kebijakan social distancing yang selama ini dikampanyekan terletak pada perubahan perilaku masyarakat melalui rekayasa sosial.
Masalah muncul ketika tidak bisa mensinergikan secara efektif antara konsep bekerja dari rumah (work from home) dan mobilisasi aparatus pemerintahan sipil dan aparatus keamanan dalam menciptakan social order atau kepatuhan sosial terhadap himbauan pembatasan aktifitas di luar rumah.
"Tanpa mobilisasi aparatus negara di lapangan tentu kurang efektif, apalagi jika hanya mengandalkan kesadaran dan partisipasi yang bersifat pasif," jelas Ade.
Oleh sebab itu, menurutnya, kecenderungan kepatuhan sosial akan meningkat jika pemerintah bisa memberikan jaminan keamanan sosial. Pemerintah harus memperhatikan tidak hanya masalah layanan kesehatan, tapi juga keamanan Sembako bagi setiap warga.
Pada situasi begini, semestinya terjadi sinergi yang kuat antar hierarki pemerintahan dan pemangku kepentingan. Pemerintah pusat, dalam hal ini presiden bisa menunjukkan kapasitasnya secara otoritatif dan mengendalikan jalannya roda pemerintahan secara nasional dengan lebih efektif.
"Dengan demikian, pimpinan pemerintahan daerah tidak lagi terkesan jalan sendiri dan mbalelo dari pemerintahan pusat," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: