Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Skenario Terberat Sri Mulyani: Laju Ekonomi Minus 0,4 Persen Dan Rupiah Anjlok Rp 20 Ribu Per Dolar AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Rabu, 01 April 2020, 12:27 WIB
Skenario Terberat Sri Mulyani: Laju Ekonomi Minus 0,4 Persen Dan Rupiah Anjlok Rp 20 Ribu Per Dolar AS
Menteri Keuangan Sri Mulyani/Net
rmol news logo Wabah virus corona baru atau Covid-19 benar-benar membawa malapetaka bagi perekomian Indonesia.

Teranyar, pemerintah mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi akan ambruk gara-gara virus mematikan asal Wuhan, China tesebut. Skenario sangat beratnya, laju ekonomi tumbuh minus 0,4 persen di tahun ini.

Hal itu sebagaimana disampaikan langsung Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam sebuah video konferensi, Rabu (1/4).

Sementara skenario berat pertumbuhan ekonomi, katanya, berkisar di 2,3 persen. Angka yang tetap jauh dari target APBN 2020 yang sebesar 5 persen.

"Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi akan turun ke 2,3 persen, bahkan skenario lebih buruk minus 0,4 persen," kata Sri Mulyani.

Tidak hanya laju ekonomi yang goyah, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga akan semakin bertekuk lutut. Dalam skenario sangat berat Kementerian Keuangan, rupiah akan berada di angka Rp 20.000 per dolar AS. Sedang skenario beratnya rupiah di angka Rp 17.500 per dolar AS.

Adapun target APBN 2020 adalah sebesar Rp 14.400 per dolar AS.

Sri Mulyani juga memproyeksikan bahwa inflasi akan meningkat hingga 5,1 persen dalam skenario terberat. Sementara skenario berat adalah 3,9 persen atau tetap jauh dari target 3,1 persen dalam APBN 2020. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA