Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Darurat Sipil Hanya Opsi Jika Penanganan Corona Tidak Berhasil, Kenapa Pada Ribut?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 01 April 2020, 19:24 WIB
Darurat Sipil Hanya Opsi Jika Penanganan Corona Tidak Berhasil, Kenapa Pada Ribut?
Presiden Joko Widodo/Net
rmol news logo Wacana pemberlakuan darurat sipil sebagai opsi yang dipilih Presiden Joko Widodo dalam menangani virus corona langsung menuai kritikan berbagai pihak. Politikus PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus menyoroti sikap pihak-pihak yang meributkan opsi tersebut.

Ia menilai, para penolak Darurat Sipil itu ingin membuat kerusuhan di tengah pandemik.

Ia pun menyuarakan penilaiannya itu dalam akun media sosialnya.

"Kenapa mereka ribut Presiden berlakukan karantina luas dan darurat sipil? Karena maksud mereka memang mau bikin kerusuhan!" tulisnya.

Tudingan yang menyebut Presiden Jokowi ingin meraih kekuasaan penuh lewat darurat sipil tentu tidak masuk akal, karena hingga saat ini Jokowi adalah presiden aktif yang memegang kekuasaan.

Justru pihak-pihak yang meributkan Darurat Sipil hingga menggiring opini publik pada pemberitaan tidak benar, itulah yang berniat merebut kekuasaan.

"Buat apa Jokowi mau kekuasaan penuh, dia kan Presiden aktif! Yang ribut itu karena ada niat mengambil kekuasaan dengan menunggangi wabah!" ujar Deddy.

Sebelumnya, Jokowi dalam video conference dari Istana Bogor, menyatakan akan menetapkap kebijakan pembatasan sosial berskala besar serta physical distancing yang lebih ketat lagi.

"Saya minta kebijakan pembatasan sosial berskala besar, physical distancing, dilakukan lebih tegas, lebih disiplin dan lebih efektif lagi. Sehingga tadi sudah saya sampaikan, bahwa perlu didampingi adanya kebijakan darurat sipil," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Senin (30/3) lalu.

Kemudian, pada video conference hari berikutnya, Jokowi menekankan, darurat sipil merupakan sekadar opsi dari berbagai skenario yang disiapkan pemerintah. Darurat sipil akan diterapkan jika kondisi akibat Covid-19 dianggap tidak biasa.

"Semua skenario kita siapkan dari yang ringan, moderat, sedang, sampai kemungkinan yang terburuk. Darurat sipil itu kita siapkan apabila terjadi kondisi abnormal," ujar Jokowi dalam keterangan pers melalui sambungan konferensi video, Selasa (31/3). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA