Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bukan Baru Terjadi, Ichsanoorddin Noorsy Sebut Ekonomi Makro Indonesia Sudah Terpukul Sejak Januari 2020

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Kamis, 02 April 2020, 02:52 WIB
Bukan Baru Terjadi, Ichsanoorddin Noorsy Sebut Ekonomi Makro Indonesia Sudah Terpukul Sejak Januari 2020
Ichsanoorddin Noorsy/Net
rmol news logo Pakar ekonomi, Ichsanoorddin Noorsy menyebut ekonomi Indonesia telah terpukul sejak Januari 2020 dan akan berlangsung hingga satu semester ke depan.

Hal itu dapat terlihat dari pengakuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) yang menyebut kondisi ekonomi Indonesia semakin memburuk akibat pandemik virus corona atau Covid-19 yang baru disampaikan pada awal Maret 2020.

Apalagi kata Ichsanoorddin, pemerintah pun juga malah meminta donasi kepada masyarakat untuk membantu percepatan penanganan Covid-19.

"Ketika dia minta donasi masyarakat maka saat itu Sri Mulyani sebenarnya sedang konfirmasi terhadap masyarakat bahwa memang target fiskal atau target perpajakan 2019 tidak terpenuhi," ucap Ichsanoorddin Noorsy kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (1/4).

Bahkan, kata Ichsanoorddin, pemerintah pun juga dianggap tidak memiliki uang yang akan berdampak hingga satu semester.

"Artinya ruang fiskal pemerintah pada semester 1 hampir tidak ada sama sekali, pada saat yang sama sebelum terjadi Corona dia sudah terpukuli oleh jatuhnya nilai tukar, dan karenanya dia cairkan pinjaman kemudian menguat dan pada saat yang sama BI intervensinya 100 triliuun itu tidak memadai," jelasnya.

Lanjutnya, pengakuan Sri Mulyani atas kondisi ekonomi Indonesia saat ini menunjukkan bahwa ekonomi makro Indonesia sudah terpukul.

"Intinya ketika kita lihat target perpajakan tidak tercapai, kemampuan ruang fiskal sangat sempit, intervensi BI sia-sia. Itu artinya sesungguhnya dari segi makro Indonesia sudah terpukul," terangnya.

Terpukulnya ekonomi makro Indonesia, kata dia, bukan baru terjadi pada Maret 2020 ini. Apalagi jika dikaitkan sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan.

"Dan sesungguhnya sudah terjadi pada Januari, jadi bukan kejadiannya pada Maret, orang bilangnya pada Maret," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA