Dalam hal ini, Presiden PKS Sohibul Iman mengkritik pernyataan yang tidak sejalan di jajaran pemerintah mengenai mudik. Jurubicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman membolehkan rakyat untuk mudik, sementara tak lama berselang pernyataan itu direvisi oleh Mensesneg Pratikno.
“Jubir Presiden RI dan Mensesneg itu dalam satu kabinet, kan? Ditangkap oleh sesama kabinet aja beda, lalu bagaimana kepala daerah dan masyarakat harus memahami pesan Presiden Joko Widodo,†tutur Sohibul Iman dalam akun Twitter pribadinya, Kamis (3/4).
Pertanyaan Sohibul lantas mengerucut pada dua dugaan. Pertama dugaan bahwa Fadjroel sebagai jubir tidak paham dengan pesan Jokowi. Sedang dugaan kedua adalah pesan Jokowi yang memang tidak bisa dimengerti.
Dugaan itu didasarkan pada alasan bahwa Fadjroel sempat salah dalam memberi penjelasan mengenai strategi pemerintah menghadapi Covid-19.
Disebutkan Fadjroel bahwa strategi itu adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diikuti darurat sipil. Tapi nyatanya, yang diambil adalah PSBB dan kedaruratan kesehatan masyarakat.
“Jadi ini jubirnya yang tidak ngerti atau pesan-pesannya yang ambigu? Ini juga bikin rakyat sulit percaya,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: