Pasalnya, persentase akses listrik secara populasi (Electricity Access Population) Indonesia secara global berada diperingkat 95, jauh tertinggal dari negara-negara tetangganya di Asia.
"Saya minta agar tidak cukup desa berlistrik, tetapi juga peningkatan akses warga terutama warga miskin dalam mendapatkan listrik," ujar Jokowi dalam Ratas bersama jajaran Kabinet Indonesia Maju via teleconference, Jumat (3/4).
Peningkatan akses sumber daya listrik ini, disebutkan Jokowi, harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat. Baik itu dari segi ekonomi, maupun segi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
"Program berlistrik perlu ada sambungannya dengan program pemanfaatan listrik secara efisien dan produktif, terutama dalam pengembangan industri rumah tangga, industri rumahan," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
"Dan dengan adanya listrik, kita harapkan anak-anak bisa belajar di malam hari dengan penerangan lampu yang cukup, sehingga kualitas pendidikan kita juga semakin meningkat," demikian Jokowi berharap.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: