Thony mengatakan, ada 3 skenario terkait penanggulanan Covid-19 ini. Pertama, skenario dengan pola penanggulangan yang dilakukan sekarang. Mulai dengan tindakan preventif hingga pengobatan terhadap yang sudah terjangkit.
Skenario kedua bakal dilakukan jika terdapat temuan kasus corona yang cukup banyak di suatu wilayah atau kawasan di Surabaya. Maka, karantina wilayah tertentu dimungkinkan akan dilakukan. Bukan semua semua wilayah kota.
“Kemudian, skenario ketiga atau yang terburuk adalah
lockdown seluruh kota. Ini bisa digulirkan jika wabahnya sudah mencapai tahap luar biasa,†ungkap AH Thony dikutip
Kantor Berita RMOLJatim, Senin (6/4).
Thony berharap pemkot sudah siap dengan tiga skenario tersebut. Meskipun begitu, ia tak juga tak ingin ada skenario kedua atau ketiga. Dia berharap langkah Surabaya saat ini sudah cukup untuk menanggulangi wabah agar tak makin menyebar.
Perihal skenario
lockdown, Thony melanjutkan, banyak yang mesti disiapkan. Salah satu yang terpenting adalah pasokan bahan makanan. Kalkulasi teknis perlu dilakukan dengan tepat agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Misal pasokan pangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) ditanggung pemerintah. Itu bagus. Tapi jangan hanya yang terdaftar di MBR saja yang di-
cover. Masyarakat lain juga harus dipikirkan. Mudah-mudahan tak sampai
lockdown,†pungkas Thony.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: