Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Saran Natalius Pigai Kritik Keras Untuk Pemerintah Yang Kian Tertinggal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 07 April 2020, 13:36 WIB
Saran Natalius Pigai Kritik Keras Untuk Pemerintah Yang Kian Tertinggal
Mantan Komisioner Komnas HAM/Natalius Pigai/Net
rmol news logo Saran mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kompensasi kepada Pemerintah China untuk menangani virus corona (Covid-19) dinilai sebatas kritik keras pada ketergantungan China.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah yakin kompensasi berupa penghapusan semua utang di Indonesia, serta jaminan restitusi dan remedial lantaran Covid-19 berasal dari Wuhan diyakini tidak akan diberikan Pemerintah China.

“Jadi statemen itu lebih pada soal kritik kebijakan Jokowi yang kian tertinggal dalan penanganan, bukan dalam tafsir harfiah," katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa (7/4). .

"Tidak mungkin (China beri kompensasi) dan tidak ada relasinya," imbuhnya menegaskan.

Atas dasar itu, pengamat politik jebolan Universitas Telkom ini menilai pemerintah memang lamban menangani virus mematikan asal Kota Wuhan, China itu hingga akhirnya menyebar ke Indonesia.

"Andai kesigapan pemerintah mengemuka sejak awal, tidak ada silang pendapat antar elite, semua satu komando presiden, rasanya wabah ini sudah memiliki tanda berkurang," tuturnya.

Kendati begitu, lambatnya penanganan ini mesti segera diperbaiki oleh presiden selaku komandan rakyat agar tidak tersesat jauh dan Covid-19 semakin merebak di tanah air.

"Buat kebijakan sejalan dengan upaya pencegahan," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA