Dito memberi catatan kepada Gubernur BI Perry Warjiyo mengenai pencegahan keparahan krisis ekonomi dan keuangan melalui keberlanjutan kebijakan fiskal, moneter, industri jasa keuangan, maupun program penjaminan yang memberikan confidence masyarakat tetap terjaga.
Politisi Partai Golkar itu menerangkan, perkembangan nilai tukar rupiah tentu saja mendapatkan tekanan dari global, dan masih dalam kondisi ketidakpastian yang masih relatif tinggi.
"Dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, Komisi XI DPR RI telah meminta BI untuk terus berupaya melakukan stabilisasi nilai tukar sesuai dengan fundamental dan mekanisme pasar melalui kebijakan yang telah dilakukan oleh BI melalui triple intervention, baik secara spot, DNDF, pembelian SBN di pasar sekunder," tutur Dito lewat keterangan tertulis, Selasa (7/4).
Selanjutnya, pada sektor industri jasa keuangan, OJK telah mengeluarkan berbagai kebijakan di sektor perbankan, pasar modal dan industri keuangan non-bank sebagai relaksasi sektor ekonomi.
Untuk itu, OJK didorong untuk mendukung keberlangsungan usaha sektor riil melalui restrukturisasi kredit, dan meredam volatilitas pasar modal.
"Ke depan Komisi XI DPR RI terus mendukung upaya-upaya OJK agar dapat memberikan ruang pelonggaran kepada sektor usaha termasuk usaha mikro dan kecil baik pada sisi keringanan pembayaran kredit atau kemudahaan untuk dapat kembali mendapatkan kredit," tutup Dito.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.