Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kementerian BUMN Akui Tes Corona Lambat Karena Perangkat Kurang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Rabu, 08 April 2020, 12:05 WIB
Kementerian BUMN Akui Tes Corona Lambat Karena Perangkat Kurang
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Mahendra Sinulingga/Net
rmol news logo Capaian pemerintah untuk mendeteksi sebaran wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia masih minim.

Sebab berdasarkan data pada Selasa (7/4) kemarin, jumlah spesimen PCR yang sudah dites baru sebanyak 14.354 orang, atau 0,005 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

Hal ini pun diakui Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Mahendra Sinulingga. Kata dia, lambatnya pemeriksaan dikarenakan alat pemeriksaan spesimen PCR juga masih sedikit.

"PCR dipakai semua lembaga dunia, apakah orang tersebut kena positif atau enggak. Kita tahu ada kekurangan jumlah alat jadi proses test lab dari conroa agak lambat, jadi laporan lambat," ungkap Arya Mahendra Sinulingga di Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (8/4).

Atas alasan itu, sambungnya, Kementerian BUMN segera mengadakan peralatan yang diperlukan. Bahkan pada tiga pekan lalu, Menteri BUMN Erick Thohir berhasil bernegosiasi dengan salah satu lab di Eropa, yaitu Swiss.

“Dan kita berhasil berjalan (dapat)," terangnya.

“Kita tahu di dunia, hampir semua negaranya bertempur, tanda kutip mencari alat-alat ini, alat PCR salah satu yang dicari banyak pihak. Dan kemarin sudah datang, sekitar hari Sabtu yang lalu ke Indonesia," demikian Arya. rmol news logo article 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA