Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ribka Tjiptaning Kesal RUU Ciptaker Tetap Dibahas Di Tengah Wabah Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 11 April 2020, 21:13 WIB
Ribka Tjiptaning Kesal RUU Ciptaker Tetap Dibahas Di Tengah Wabah Covid-19
Ribka Tjiptaning/Net
rmol news logo Tidak semua anggota DPR RI sepakat dengan keputusan melanjutkan pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja, di tengah wabah virus corona yang semakin membesar.

Salah satunya disampaikan Anggota Komisi IX, Ribka Tjiptaning. Dia malah menyebut, teman-temannya tidak peka pada situasi dengan ngotot membahas RUU Ciptaker.

“Teman-teman saya di parlemen ini tidak peka terhadap masalah besar yang sedang dihadapi rakyat Indonesia. Mereka telah memanfaatkan situasi wabah virus corona untuk segera menggolkan RUU Cipta Kerja menjadi UU,” ujar Ribka kepada wartawan, Sabtu (11/4).

Ribka yang juga Ketua PDI Perjuangan Bidang Penanggulangan Bencana ini justru mengajak DPR RI fokus terlibat dalam penanganan pandemik Covid-19.

“Parlemen harus fokus menjalankan fungsi pengawasan kepada pemerintah yang sedang berjibaku mengatasi wabah virus yang mematikan itu. Banyak hal yang masih belum optimal dikerjakan pemerintah dan perlu pengawasan parlemen,” tegasnya.

Dia mengatakan, di lapangan yang meninggal tidak hanya karena terinfeksi Covid-19, tetapi menyebabkan pasien lain jadi korban karena salah penanganan.

“Saya mendengar laporan dari Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) sudah ada dua anggotanya meninggal dunia. Hari ini satu lagi meninggal setelah delapan hari tidak dilayani cuci darah karena dinyatakan PDP (Pasien Dalam Pengawasan)," jelasnya.

"Alasannya nunggu hasil pemeriksaan apakah positif atau negatif dari covid-19. Tapi, faktanya rumah sakit tidak mempunyai fasilitas hemodialisa di ruang isolasi,” tegasnya penuh sesal.

Lebih lanjut, Ribka mendesak Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk segera melengkapi semua rumah sakit rujukan dengan fasilitas hemodialisa di ruang isolasi, seperti protokol yang telah dikeluarkan PENEFRI (Perhimpunan Nefrologi Indonesaia).

“Kalau protokol ini tidak dijalankan akan banyak lagi pasien gagal ginjal meninggal dunia karena dinyatakan PDP. Dua pasien gagal ginjal yang meninggal itu hasil tes swabnya ternyata negatif," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA