Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Agar Lebih Merata, Pendaftar Kartu Prakerja Akan Lalui Pengecekan Di 3 Kementerian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 13 April 2020, 13:58 WIB
Agar Lebih Merata, Pendaftar Kartu Prakerja Akan Lalui Pengecekan Di 3 Kementerian
Menko Perekenomian Airlangga Hartarto/RMOL
rmol news logo Program Kartu Prakerja yang pendaftaran gelombang pertamanya sudah dibuka sejak Minggu dini hari lalu menjadi daya tarik masyarakat yang terdampak pandemik corona. Meskipun, untuk bisa menjadi peserta program, ada sejumlah proses verifikasi yang harus dilalui.

Sebagai upaya agar program ini mencapai sasaran, pemerintah melakukan pendataan melalui dinas-dinas ketenagakerjaan, pariwisata, koperasi dan UKM, perindustrian dan perdagangan. Termasuk juga di sektor-sektor yang terdampak oleh pengurangan mobilitas masyarakat seperti transportasi dan ritel.

“Pendataan yang telah dilakukan bukan merupakan pendaftaran. Pendaftaran hanya bisa dilakukan melalui situs resmi Prakerja. Saya mengimbau masyarakat yang telah melaporkan ke dinas-dinas, agar tetap melakukan pendaftaran di situs prakerja,” ujar Airlangga lewat keterangan persnya, Senin (13/4).

Sementara proses verifikasi data calon peserta program dilakukan melalui pengecekan di 3 Kementerian. Mulai dari pengecekan database kependudukan (Dukcapil) di Kemendagri, Data Pokok Kependidikan (Dapodik) di Kemendikbud, dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial.

Hal ini untuk memastikan bahwa peserta Kartu Prakerja sesuai persyaratan. Yaitu berusia di atas 18 tahun, tidak sedang sekolah/kuliah, dan untuk mendahulukan masyarakat yang belum menerima berbagai bantuan sosial dari Pemerintah, supaya bantuan lebih merata.

“Prioritas atau fokus program Kartu Prakerja adalah pekerja yang dirumahkan dan yang terkena PHK, serta pelaku usaha mikro dan kecil yang kehilangan sumber pekerjaan. Menteri Ketenagakerjaan yang melakukan pendataan para pekerja tersebut,” lanjut Ketua Umum Partai Golkar ini.

Airlangga memaparkan, lebih dari 900 pelatihan online dari beragam jenis dan tingkatan, mulai dari pemula sampai tingkat mahir akan tersedia di 8 platform digital. Setengahnya adalah jenis pelatihan yang praktis, ringan, dan dapat menghasilkan pendapatan baru.

Contohnya, Pengenalan Teknologi Informasi untuk Pemula, Akuntansi untuk Pemula, Pelatihan Dai Muda, Menjadi MC Andal, Manajemen Warung Kopi, Bahasa Inggris Praktis untuk Pelaku Pariwisata, Dasar Keterampilan Housekeeping, dan Belajar Menjadi Telemarketer.

“Pendaftaran gelombang pertama akan dibuka sampai Kamis 16 April pukul 16.00 WIB. Jika belum berhasil diterima sebagai peserta pada gelombang pertama, pendaftar dapat bergabung di gelombang selanjutnya tanpa harus melakukan proses pendaftaran lagi,” terang Menko Airlangga.

Untuk pengumuman peserta gelombang pertama yang lolos akan disampaikan pada Jumat (17/4). Kemudian pelatihan dapat digunakan di mitra platform mulai Sabtu (18/4). Pelatihan offline atau tatap muka bisa dilakukan setelah dievaluasi dari aspek keamanan dan pemenuhan standar kesehatan.

“Kami terus berupaya menambah jenis pelatihan, supaya ada kompetisi dan memberikan pilihan yang lebih banyak bagi masyarakat,” jelas Airlangga.

Setiap pekan hingga minggu ke-4 November 2020, program ini akan membuka kuota 164 ribu peserta. Namun dengan mempertimbangkan antusiasme pendaftar yang sangat tinggi, kuota 164 ribu peserta per minggu akan segera dievaluasi untuk kemungkinan dilakukan peningkatan jumlah kuota per minggu.

“Sampai akhir 2020, direncanakan akan ada lebih dari 30 gelombang pendaftaran. Dengan total anggaran yang disediakan oleh pemerintah untuk tahun ini adalah sebesar Rp 20 triliun. Jumlah peserta yang ikut akan bisa mencapai 5,6 juta orang,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA