Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad mengurai bahwa penurunan harga minyak dunia secara positif memang menjadi stimulus alami bagi perekonomian Indonesia.
“Tapi dari sisi lain, dapat berdampak perluasan defisit fiskal. Ini karena setiap penurunan 1 dolar AS per barrel Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) akan memperluas defisit fiskal antara Rp 300 miliar hingga Rp 500 miliar,†ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (13/4).
Penurunan harga minyak, katanya, turut mendorong deflasi di sektor pembiayaan transportasi. Atas alasan itu, perlu ada kebijakan penyesuaian terhadap harga BBM.
“Karena beban keuangan Pertamina juga akan jauh lebih ringan dalam pembiayaan impor minyak,†lanjunya.
Lebih lanjut, politisi Partai Gerindra itu meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk bisa menjelaskan secara gamblang ke publik mengenai kondisi BBM tanah air. Termasuk, keuntungan pemerintah jika harga BBM tidak diturunkan.
“Menteri Keuangan Sri Mulyani harus jujur kepada rakyat keuntungan apa yg diperoleh pemerintah dengan penurunan harga minyak, dengan prinsip good governance,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: