Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jumhur Hidayat: Luhut Lebih Baik Diam Saja Daripada Orang Makin Jengkel!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Rabu, 15 April 2020, 20:34 WIB
Jumhur Hidayat: Luhut Lebih Baik Diam Saja Daripada Orang Makin Jengkel<i>!</i>
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan/Net
rmol news logo Pernyataan yang keluar dari Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terus menuai polemik di publik.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Teranyar, Luhut mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan dianggap tidak punya empati pada korban Covid-19. Dia menilai angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih kecil, belum sampai 500 orang, padahal Indonesia berpenduduk 270 juta orang.

Aktivis senior Jumhur Hidayat mengecam keras pernyataan Luhut tersebut. Menurutnya, Luhut selalu membuat suasana menjadi tidak menenangkan dan minim tindakan cerdas.

“Seharusnya Luhut itu diam saja, karena itu jauh lebih baik daripada buat orang semakin jengkel. Pejabat tidak berbuat banyak malah berkomentar yang bodoh dan menyakitkan,” tegasnya kepada redaksi, Selasa (15/4).

Dia lantas mengurai keraguannya pada data Kemenkes yang menyebut belum sampai 500 orang meninggal akibat corona. Ini mengingat jumlah orang meninggal yang dikubur di DKI dengan menggunakan protokol Covid-19 sudah mencapai 1.097 orang.

“Dan saya jauh lebih percaya penggali kubur ketimbang Jubir Kemenkes,” tegasnya.

Mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) lantas membandingkan Indonesia dengan Vietnam yang berpenduduk 100 juta jiwa.

Jika Indonesia yang meninggal 459 orang, maka secara proporsional seharusnya Vietnam yang meninggal adalah 150 orang.

“Faktanya di Vietnam yang meninggal hanya nol orang saja. Hal itu terjadi karena Pemerintah Vietnam hadir dan mereka itu Pancasilais sejati,” tegasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA