Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemerintah Diminta Melek Sejarah Pandemik 1918 , Ekonom: Jika Salah Penanganan, Bisa Berat!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Jumat, 17 April 2020, 21:56 WIB
Pemerintah Diminta Melek Sejarah Pandemik 1918 , Ekonom: Jika Salah Penanganan, Bisa Berat!
Presiden Jokowi/Net
rmol news logo Pemerintah diminta serius menangani pamdemik virus corona baru atau Covid-19 di Tanah Air agar tidak terjadi dampak yang serius pula bagi Indonesia. Salah satunya, dengan berkaca dan belajar pada sejarah.

Pada tahun 1918 pernah terjadi wabah flu Spanyol dan dua tahun sebelumnya terjadi wabah kencing tikus atau pes di Semarang dan Malang.

Karena itu, pemerintah jangan menganggap mudah pandemik Covid-19 ini yang memiliki dampak serius jika salah penanganan. Terutama sektor ekonomi yang mengarah pada gejolak sosial hingga politik.

Demikian disampaikan Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira dalam acara diskusi virtual bertajuk "Mencegah PHK Massal Menyelamatkan Ekonomi Nasional", di Jakarta, Jumat (17/4).

"Persis sama kondisinya pada 1918 dengan 2020 pemerintah kolonial Belanda pada waktu itu juga terlalu menganggap enteng yang namanya wabah flu Spanyol. Jadi mereka dalam beberapa koran-koran Hindia Belanda itu bilang ini seperti influenza biasa," kata Bhima Yudhistira.

Dia mengurai, kejadian di tahun 1918 dan 1916 ini menjadi prakondisi di banyak negara, karena wabah ini juga terjadi secara global. Kondisi itulah yang memancing resesi ekonomi global di tahun 1930. Karenanya, kejadian tersebut erat kaitannya dengan depresi besar.

Atas dasar itu, sambungnya, kejadian pada tahun 1916 dan 1918 itulah mengakibatkan resesi ekonomi pada 1930. Memang berbeda dengan pandemik Covid-19 seperti saat ini.

Hanya saja, dari kejadian tersebut setidaknya pemerintah wajib berkaca bahwa krisis akibat wabah tidak bisa anggap enteng.

"Pandemi dulu, baru kemudian terjadi krisis ekonomi keuangannya. Jadi kita bisa melihat dari sejarah, kalau pemerintah tidak mampu untuk menangani Covid-19 secara serius, bahkan ada denial, sejarah mengajarkan salah menangani pandemi ongkosnya sangat berat," demikian Bhima Yudhistira. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA