Saat mengimbau masyarakat agar membela negara dengan melawan virus asal Wuhan, China, Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan bahwa saat ini grafik pandemik Covid-19 di Indonesia sedang menuju puncaknya.
Pengamat politik Universitas Nasional, Andi Yusran menilai, apa yang disampaikan pembantu Presiden Joko Widodo itu tidak sesuai kompetensi dan menimbulkan kegaduhan baru di masyarakat.
"Wamenhan tidak pada posisi menyampaikan sesustu yang berkaitan dengan hal teknis pandemik Covid-19 karena beliau tidak memiliki kompetensi untuk itu, lebih tepat misalnya disampaikan oleh ketua gugus tugas, Menkes atapun Menko PMK," demikian disampaikan Andi Yusran kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (18/4).
Doktor Politik Universitas Padjajaran ini meminta Mantan Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin itu agar meralat pernyataan tersebut.
Kata Andi, setiap pernyataan yang keluar dari pejabat publik dengan tingkat akurasi data yang rendah dapat berefek pada krisis kepercayaan publik.
"Pernyataan tersebut bisa menimbulkan kegaduhan baru serta kebingungan di tengah masyarakat, karena beberapa pihak yang lebih kompeten justru membuat prediksi, itupun hanya prediksi, puncak terjadi di bukan Mei-Juni. Jadi sebaiknya Wamen meralat pernyataan tersebut," tandasnya.
Pria yang juga Direktur The Red Post Institute mengaku, mengapresiasi imbauan Wamenhan tentang pentingnya masyarakat mematuhi protokol kesehatan melawan pandemik global ini.
"Kepatuhan itu adalah wujud nyata dari bela negara, ajakan yang terakhir ini relevan dengan posisi beliau sebagai Wamenhan," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: