Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ingatkan Wamenhan Soal Puncak Covid-19, Pernyataan Akurasi Rendah Akan Munculkan Ketidakpercayaan Publik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Sabtu, 18 April 2020, 16:32 WIB
Ingatkan Wamenhan Soal Puncak Covid-19, Pernyataan Akurasi Rendah Akan Munculkan Ketidakpercayaan Publik
Cuplikan video Wamenhan, Sakti Wahyu Trenggono saat imbau masyarakat/Repro
rmol news logo Di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19) salah satu pembantu Presiden Joko Widodo kembali menyampaikan pernyataan di luar kompetensi dan menimbulkan kebingungan di masyarakat.

Jumat malam (17/4) di media sosial terunggah imbauan Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono bahwa saat ini Indonesia sedang menuju puncak Covid-19.

Ia meminta masyarakat bersatu melawan Covid-19 dengan menjaga jarak dan menggunakan masker. Langkah itu, kata Trenggono merupakan upaya nyata membela negara.

Pengamat politik Universitas Nasional Andi Yusran mengkritik pernyataan yang disampaikan oleh mantan Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin itu.

Menurutnya, pernyataan itu dapat menimbulkan kegaduhan baru di masyarakat. Sebabnya, pernyataan disampaikan di luar kompetensinya sebagai menteri yang bertugas di bidang pertahanan.

"Beliau tidak kompeten bicara tentang puncak atau tidaknya pandemik, biarlah gugus tugas atau Menkes yang membuat prediksi. Kecuali misalnya ada indikasi pandemi tersebut berkorelasi dengan pertahanan negara," demikian kata Andi Yusran kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (18/4).

Lebih lanjut Doktor Politik Universitas Padjajaran ini mengatakan, imbauan Wamenhan agar masyarakat mematuhi pemerintah sangatlah relevan. Apalagi, ajakan masyarakat mematuhi protokol kesehatan dikatakan sebagai upaya bela negara.

Meski demikian, Andi mewanti-wanti kepada pejabat tinggi negara bahwa pernyataan pejabat publik dengan akurasi data rendah justru akan menimbulkan kepercayaan publik.

"Jadi sebaiknya Wamen meralat pernyataan tersebut (puncak Covid-19), karena pernyataan yang keluar dari pejabat publik dengan tingkat akurasi rendah dapat berefek kepada ketidakpercayaan publik (distrust)," demikian kata Direktur The Red Post Institute ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA