Salah satu yang menjadi sorotan adalah penunjukan Ruang Guru sebagai mitra program berdana triliun rupiah tersebut. Ini lantaran CEO Ruang Guru, Adamas Belva Syah Devara merupakan salah satu Staf Khusus Presiden Jokowi.
Atas dasar ini, ekonom muda Bhima Yudhistira Adhinegara melayangkan undangan debat terbuka kepada Belva Devara untuk membahas polemik Kartu Prakerja.
Dukungan pada Bhima mengalir. Salah satunya dari pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran. Dia meminta agar ada pendalaman mengenai hubungan antara korporasi pemegang proyek dengan kelahiran Perpu 1/2020.
“Di mana salah satu pasalnya ‘menegasikan’ pemidanaan atau pemerdataan kepada pejabat atau korporasi yang sedang menangani proyek penanggulangan pandemik Covid-19," ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/4).
Andi Yusran meminta agar debat turut memberi penjelasan ke publik mengenai transparansi proses penentuan biaya pelatihan dan penetapan rekanan pelaksana proyek. Apalagi kebijakan tersebut digadang mendapat pendanaan hingga Rp 5,6 triliun.
"Debat terbuka tersebut menjadi menarik sekiranya hal-hal di atas dielaborasi di dalam debat tersebut," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: