Jurubicara Front Aksi Mahasiswa (FAM) Indonesia Wenry Anshory Putra yakin tantangan tersebut disambut baik oleh semua orang. Mereka pun mendukung agar Belva Devara menerima tantangan tersebut.
“Apalagi yang menjadi fokus pembahasan adalah "Kartu Prakerja" dan berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa kita di tengah pandemik Covid-19 ini,†ujarnya kepada redaksi, Senin (20/4).
Menurut pandangan FAM Indonesia, debat bisa menjadi momentum untuk Belva Devara mengurai ide dan gagasan mengenai Kartu Prakerja. Termasuk meluruskan perihal penunjukan kontroversial perusahaannya, Ruang Guru sebagai mitra penyelenggara pelatihan.
"Apalagi anggarannya sangat besar Rp 5,6 triliun. Hal ini penting, mengingat Belva Devara masih sebagai CEO Ruang Guru," tutur Wenry.
Lebih lanjut, FAM Indonesia turut mengkritik pernyataan stafsus Presiden Jokowi Dini Shanti Purwono yang mempertanyakan kompetensi Bhima Yudhistira. Menurut FAM Indonesia, Bhima Yudhistira merupakan sosok yang memiliki kompetensi, apalagi tema debat terbuka ini sesuai bidang keilmuannya.
"Tentunya, dia akan memaparkan berbagai data yang kredibel," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: