Pasalnya, Belva Devara menyatakan mundur setelah perusahaan yang dia dirikan, Ruangguru, dipertanyakan keterlibatannya sebagai vendor pelaksana pelatihan online di program Kartu Prakerja.
Menurut politisi muda PDI Perjuangan, Muhammad Nabil Haroen, wajar jika publik mengkritik mundurnya Belva Devara dan mempertanyakan eksistensi Stafsus Presiden.
"Stafsus milenial itu tugasnya membantu Presiden agar mendapat gagasan, aksi nyata, dan mempengaruhi kelompok muda," tegas anggota DPR ini saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/4).
Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Gus Nabil ini melihat keberadaan Stafsus Presiden yang milenial itu kurang maksimal.
"Tapi, karena komunikasinya kurang maksimal, terjadi kritikan di media sosial dan ruang publik, mempertanyakan kinerja mereka," ungkapnya.
"Maka saatnya Stafsus milenial membuktikan kinerja. Stafsus milenial harus membuktikan kepada generasinya, bahwa mereka layak berada di pemerintahan," tukas Gus Nabil menambahkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: