Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Budy Sugandi Ajak Debat Andi Taufan, Direktur Arus Survei: Ini Debat Konstruktif Bukan Nyinyir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Kamis, 23 April 2020, 15:27 WIB
Budy Sugandi Ajak Debat Andi Taufan, Direktur Arus Survei: Ini Debat Konstruktif Bukan Nyinyir
Ali Rif'an/Net
rmol news logo Ajakan debat peneliti utama Arus Survei Indonesia, Budy Sugandi terhadap Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra, adalah debat konstruktif dan bukan nyinyir.

Begitulah yang diungkapkan Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/4).

"Kita enggak nyinyir. kita bukan sekedar membuat quotes lalu mengejek mereka, itu bukan sikap milenial," begitu Ali Rif'an menegaskan.

Dari debat yang rencanya akan diselenggarakan salah satu siaran televisi nasional, Ali Rif'an berharap polemik kerjasama program antara pemerintah dengan PT Amartha Mikro Fintek terkait Relawan Desa Lawan Covid-19 bisa terbuka kebenarannya.

"Nanti kita akan tahu alternatif-alternatif kan. Misalnya posisi dia salah atau enggak. Nah kalau memang setelah diketahui salah dia, itu dia mau ngapain sih. Nah kita mau tahu itu minimal, yang ingin kita dapatkan," ungkap Ali Rif'an.

Adapun tantangan debat yang dilayangkan melalui media sosial Instagram Arus Survei Indonesia, dan juga Facebook Budy Sugandi, diharpakan bisa diterima oleh Andi Taufan Garuda Putra.

Sebab menurut Ali Rif'an, sosok Andi Taufan Garuda Putra merupakan lulusan luar negeri dari Universitas Harvard. Sehingga wajar jika Peneliti Utama Arus Survei Indonesia menantangnya debat.

"Ini kan milenial, lulusan luar negeri semua. karena itu kenapa kita (pilih) debat. Milenial itu kan terbuka. apalagi ini kan milenial terididik, ya caranya debat. debatnya konstruktif, jadi bukan nyinyir,"terang Ali Rif'an.

"Tapi kalau debat saja enggak mau? Ya ini lulusan luar negeri loh, lulusan Harvard. Masalahnya kita enggak mau nyinyir, kita mau debat. kalau debat kan otaknya kan (yang duji)," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA