Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mengapresiasi langkah pengunduran diri para stafsus milenial itu. Salah satunya Andi Taufan yang terciduk main proyek di tengah pandemik Covid-19.
“Tweeps, Setelah @AdamasBelva kini giliran Andi Taufan GP yang mundur setelah tercyduk nitizen alias ketahuan terindikasi "Main Proyek Trilyunan" ditengah-tengah Pandemik Covid-19,†tulis Roy melalui akun Twitternya
@KRMTRoySuryo2, Jumat (24/4).
Menurut Roy Suryo ini, jika stafsus milenial saja berani bertanggungjawab dengan mundur dari jabatan, seharusnya pejabat publik lainya yang kerap melakukan blunder juga mengambil sikap serupa.
“Siapa menyusul?†tanya Roy.
Diketahui, Belva Devara mundur dari posisinya sebagai Stafsus usai Ruangguru yang dipimpinnya menjadi salah satu mitra pelatihan Kartu Prakerja dengan nilai Rp 5,6 triliun.
Publik menilai masuknya Ruangguru sebagai mitra pelatihan Kartu Prakerja tak lepas dari posisi Belva Devara sebagai CEO Ruangguru sekaligus Stafsus Presiden.
Kemudian, Andi Taufan mundur setelah bikin heboh karena mengirim surat ke camat seluruh Indonesia. Surat bernomor 003/S-SKP-ATGP/IV/2020 lengkap dengan kop garuda dan tulisan Sekretariat Kabinet Republik Indonesia itu dikeluarkan 1 April 2020.
Dalam surat itu Andi Taufan memberitahukan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) miliknya terlibat dalam menjalankan program Relawan Desa Lawan Covid-19. Dia meminta perangkat desa membantu Amartha.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.