Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Praktisi: BBM Tinggi Karena Pertamina Masih Produksi Stok Lama, Ditambah Terjepit Sana-sini

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Sabtu, 25 April 2020, 03:35 WIB
Praktisi: BBM Tinggi Karena Pertamina Masih Produksi Stok Lama, Ditambah Terjepit Sana-sini
Presiden Joko Widodo dan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama/Net
rmol news logo Ada beberapa alasan harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri tak kunjung diturunkan meski harga minya mentah dunia jeblok.

Menurut Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, secara umum Pertamina masih memproduksi produk minyak dari kilang dalam negeri.

"Nah kilang itu masih mengolah crude yang dibeli kurang lebih 3 bulan lalu, yang harganya masih tinggi. Ditambah lagi masih ada biaya pengolahan crude menjadi minyak di kilang, plus biaya distribusi ke seluruh negeri," kata Ahmad Khoirul Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (24/4).

Selain itu, kurs dolar yang masih tinggi juga perlu diperhatikan di mana secara rupiah, produk dalam negeri masih cukup tinggi.

Di sisi lain, Ahmad Khoirul Umam membeberkan, belum turunnya harga BBM bukan hanya terjadi pada Pertamina, melainkan saluran pengisian bahan bakar milik swasta di Indonesia.

"Seperti Shell maupun Total dan AKR. Namun demikian, Pertamina tetap akan ikut aturan pemerintah yang mengeluarkan formula penentuan harga jual. Kalau kata pemerintah turun, kita akan ikut turun," urainya.

Namun ia memprediksi, penurunan harga BBM tak akan terjadi dalam waktu dekat mengingat saat ini kondisi Indonesia sedang tidak menguntungkan.

"Masalahnya, pemerintah sekarang sedang terjepit sana-sini, ditambah efek ekonomi pandemik Covid-19. Kalau pemerintah menurunkan harga BBM, beban keuangan negara makin berat, pemerintah sendiri akan mengalami krisis keuangan internal," tegasnya.

"Tapi dalam ranah politik, logika 'turunkan harga BBM di tengah penurunan harga minyak dunia' memang gampang dimunculkan, tapi enggak mudah bagi pengambil kebijakan untuk melakukan," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA