Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berpolemik Dan Tidak Mendesak, Politisi PDIP Minta Pemerintah Tunda Program Kartu Prakerja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 25 April 2020, 08:48 WIB
Berpolemik Dan Tidak Mendesak, Politisi PDIP Minta Pemerintah Tunda Program Kartu Prakerja
Muchamad Nabil Haroen/Net
rmol news logo Penunjukan Ruangguru sebagai mitra pelaksana Program Kartu Prakerja menuai pro kontra beberapa hari belakangan ini. Pasalnya, hal ini berujung kepada mundurnya CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara sebagai Stafsus Presiden Joko Widodo.

Salah satu diantara banyak kalangan, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Muchamad Nabil Haroen turut berkomentar.

Sebab, pria yang akrab disapa Gus Nabil ini melihat, polemik yang mencatut nama Belva Devara dan Ruangguru ini bersentuhan langsung dengan program utama pemerintah. Sehingga, dia meminta program ini dihentikan sementara.

"Program pelatihan online di Kartu Prakerja harus dievaluasi, sebaiknya ditunda," ujar Gus Nabil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (25/4).

Menurut anggota Komisi IX DPR, program Kartu Prakerja yang juga untuk menanggulangi dampak ekonomi virus corona baru (Covid-19), kurang tepat. Karena, Gus Nabil lebih mendukung jika dana untuk Prakerja disalurkan dengan cara bansos sembako.  

"Saat ini, rakyat butuh bantuan pangan dan kepastian logistik. Di masa krisis, kepastian pangan dan akses anggaran/pekerjaan lebih penting daripada pelatihan online," tuturnya.

"Apalagi, anggarannya sampai 5.6 triliun rupiah. Sebaiknya ditunda, atau dialihkan anggarannya untuk pos-pos mendesak dan lebih penting," ucap Gus Nabil menambahkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA