Begitu kata pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menanggapi tantangan Presiden Jokowi di acara Mata Najwa yang meminta ditunjukkan negara yang berhasil atasi Covid-19 dengan
lockdown.
Saiful Anam menilai, Presiden Jokowi seharusnya berkata jujur kepada rakyat tentang ketidakmampuan itu ketimbang menutupi dengan cara menantang publik menunjukkan keberhasilan
lockdown di negara lain.
"Presiden Jokowi menurut saya harus jujur, jangan menutup-nutupi persoalan, memang bisa pemerintah mendanai lockdown? PSBB saja sudah kembang kempis," ucap Saiful Anam kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/4).
Menurut Saiful Anam, Presiden Jokowi tidak mau menggelontorkan dana untuk penanganan Covid-19, sehingga hanya melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Ini kan mau melokalisir kewajiban pendanaan penanganan Covid-19 oleh pemerintah pusat, sehingga diambil lah PSBB. Namun anehnya Presiden tidak jujur dengan berdalih persoalannya bukan uang, tapi dilarikan kepada negara mana yang berhasil mengambil langkah
lockdown,†kata Saiful.
Dengan demikian, Saiful berharap agar Presiden Jokowi untuk tidak melakukan blunder dengan mengkambinghitamkan
lockdown hanya untuk menutupi bahwa negara tidak mempunyai uang.
"Jujur sajalah, negara tidak punya uang untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya, daripada blunder harus mengkambinghitamkan
lockdown,†tegas Saiful.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: