Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sayangkan Polemik Nasi Anjing, PDIP: Sangat Tidak Sensitif!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Senin, 27 April 2020, 02:56 WIB
Sayangkan Polemik Nasi Anjing, PDIP: Sangat Tidak Sensitif<i>!</i>
Produsen nasi anjing/Net
rmol news logo Aksi kemanusiaan berupa bagi-bagi nasi bertuliskan nasi anjing yang terjadi di Warakas, Jakarta Timur disayangkan politisi PDIP, Arteria Dahlan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Terlebih bila penamaan tersebut dilakukan dengan alasan sifat anjing yang setia kepada tuannya serta pemilihan diksi semata-mata menghindari unsur pelecehaan.

"Saya sangat menyayangkan, karena ini sangat tidak sensitif, apalagi dalam konteks pemberian bantuan dalam bentuk makanan yang untuk dikonsumsi masyarakat," kata Arteria Dahlan dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Senin (27/4).

Menurut anggota Komisi III DPR RI ini, penamaan nasi anjing akan menjadi persoalan besar lantaran diksi tersebut tak lazim digunakan sebagai penamaan makanan.

"Diksi 'anjing' itu secara langsung diasosiasikan sebagai sesuatu yang tidak lazim, bahkan diharamkan untuk dimakan. Pelabelan nasi anjing secara sederhana diartikan sebagai makanan yang tidak patut atau haram untuk dikonsumsi," tegasnya.

"Sehingga konteksnya tidak lagi pada content apakah pembuatan nasi dilakukan dengan bahan halal apa tidak, tapi lebih pada ketidakpatutan pemberian label pada bantuan makanan yang hendak diberikan dan dimakan oleh masyarakat," sambungnya.

Oleh karenanya, ia berharap fenomena nasi anjing yang sempat menjadi viral tersebut tak diperpanjang hingga berujung polemik di masyarakat.

"Ini harus menjadi pembelajaran bagi para donatur yang hendak memberikan bantuan. Membantu tidak sekadar memberi bantuan, namun cara, etika dan kepatutan pun harus diperhatikan. Lakukan klarifikasi dengan baik tanpa perlu memberikan justifikasi," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA