Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari menjelaskan, pendaftaran peserta gelombang kedua ini sudah ditutup sejak Kamis pekan lalu.
"Maka insyaAllah nanti petang (hari ini) paling lambat teman-teman semuanya yang mendaftar itu akan mendapatkan SMS notifikasi dari manajemen pelaksana, bahwa teman-teman mendapatkan kartu pra kerja, yang jumlahnya 288.000 orang," ujar Denni Puspa Purbasari dalam dialog virtual di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (28/4).
Untuk selanjutnya, para pendaftar yang telah dinyatakan sebagai penerima Kartu Prakerja, nantinya akan ditransfer uang sebesar Rp 3.550.000 ke rekening e-wallet atau virtual account masing-masing.
Dari total uang yang diberikan itu, penerima diwajibkan menggunakan Rp 1 juta khusus untuk membeli pelatihan kerja yang mereka inginkan, dengan batas waktu
expired hingga 31 Desember 2020.
Denni Puspa Purbasari menekankan, para peserta Kartu Prakerja bebas memilih jenis pelatihan, yang tersedia di 8 digital platform dengan total 233 lembaga pelatihan. Di mana di dalamnya terdapat 2.000 jenis pelatihan.
"Bisa pilih yang paling tepat dengan kebutuhan kita, pilih yang harganya paling kompetitif, yang paling memberikan manfaat," terang Denni Puspa Purbasari.
Kemudian setelah melakukan pelatihan tahap pertama, peserta penerima Kartu Prakerja bisa mencairkan bantuan tunai sebesar Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan, yang totalnya Rp 2.550.000.
"Nah insentif itu bisa dibeli untuk dipakai untuk apa saja. Jadi apa saja mau beli beras, mau bayar listrik, beli pulsa, kemudian mau buat ngojek atau kemudian beri makanan itu boleh ya, setelah belanjakan dari yang satu juta untuk latihan," beber Denni Puspa Purbasari.
"Itulah yang disebut oleh Bapak Presiden itu sebagai semi Bansos," sambungnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: