Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

May Day Momentum Buruh, Pengusaha, Dan Pemerintah Bersatu Selamatkan Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Jumat, 01 Mei 2020, 10:16 WIB
May Day Momentum Buruh, Pengusaha, Dan Pemerintah Bersatu Selamatkan Indonesia
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono/Net
rmol news logo Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh pada hari ini berbeda dengan peringatan-peringatan sebelumnya. Pada hari ini May Day diperingati di saat dunia sedang dilanda wabah Covid-19.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Imbasnya, May Day yang seharusnya diperingati dengan gembira dan aksi perjuangan para buruh untuk mengubah nasib, justru yang terjadi banyak buruh kehilangan pekerjaan.   

“Ini merupakan May Day yang kelam bagi keberlangsungan hidup para kaum buruh. Mengalahkan The Great Depression tahun 1932 , di mana akibat dampak pandemik virus corona, miliaran buruh formal dan informal kehilangan pekerjaan dan pendapatan,” ujar Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu, Arief Poyuono kepada redaksi, Jumat (1/5).

Wakil ketua umum DPP Partai Gerindra ini berhadap May Day menjadi momentum bagi pemerintah, pengusaha, dan buruh untuk bersatu membangkitkan kembali perekonomian. Sehingga, tercipta lapangan kerja kembali seperti biasa .

Pemerintah, katanya, harus bisa memberikan insentif kepada perusahaan-perusahaan yang terkena dampak Covid-19, di mana mereka harus melakukan PHK dan merumahkan para buruhnya.

“Insentif bisa dalam bentuk penghapusan pajak PPH buruh dan perusahaan. Termasuk menurunkan pajak pertambahan nilai agar bisa membantu keuangan perusahaan serta harga harga barang bisa murah dan bersaing di pasar dunia,” terangnya.

FSP BUMN Bersatu sendiri mengapresiasi perusahaan masih bisa bertahan dengan merumahkan karyawannya dan memberikan gaji tidak full. Tapi bagi perusahaan yang harus melakukan PHK dan tidak bisa membayar kompensasi, FSP BUMN Bersatu mendesak pemerintah untuk melakukan bailout kompensasi PHK.

“Tentunya terkontrol dan terawasi dengan baik. Agar tidak disalahgunakan oleh para pengusaha. Ya semacam BLBI untuk PHK buruh lah dengan zero bunga, yang nantinya bisa dibayarkan oleh pengusaha,” sambungnya.

Lebih lanjut, Arief Poyuono juga mendorong pemerintah untuk mempercepat program Jartu Prakerja agar bisa membantu angkatan kerja baru dan wiraswatawan dari buruh yang di-PHK

“Selamat Hari Buruh Sedunia kawan-kawan. Jadikan momentum Hari Buruh untuk bergandeng tangan dengan pengusaha dan pemerintah,” tutup Arief Poyuono. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA